Review - Resto bebek judes, Kalimalang

Enggak sengaja juga beberapa hari yang lalu waktu ke Kalimalang terus ketemu sama restoran ini, walaupun udah beberapa kali pernah lihat restorannya di beberapa tempat tapi baru kali ini berkesempatan untuk bisa nyobain bebek goreng disini.

Kenapa ya dikasih nama bebek judes?  Mungkinkah karena rasa sambelnya yang puedessss jadi bikin orang senewen terus jadi judes?? Atau karena mbak-mbaknya ada yang judes (hehe maap ya mbaakk.. ada satu yang agak judes nihh mbak-mbaknya disini)

Anywaayyyy.... Suami pun pesen 2 paket lengkap bebek goreng, tapi saya minta tambahan sambel ijo untuk toppingnya karena di gambar yang ada di restoran itu bebek goreng sambel ijo terlihat cukup menggoda.

Sekitar 10 menit pesanan pun datang, 1 paket lengkap bebek goreng itu terdiri dari ½ ekor bebek ukuran kecil yang digoreng garing, 3 jenis sambal (sambal goang, sambal terasi dan sambal nenas), khusus punya saya ditambah topping sambah hijau yang dikasih wadah terpisah karena takutnya Baby Bilqis pengen dikasih coba, 1 porsi nasi putih (ada nasi merah juga), tahu atau tempe, lalapan dan 1 mangkuk sayur asem.

Yang pertama saya coba ya bebeknya dong pastinya! Rasa bebeknya gurih, dagingnya engga terlalu alot dan kulitnya krispi kriuk kriuk. Tanpa tambahan sambal pun rasa bebeknya udah enak karena mungkin diuengkeb dulu dengan berbagai bumbu rempah.

Yang kedua saya coba adalah bebeknya dicocol sambelnya. Saya coba sesobek daging bebek yang saya kasih topping cabe hijau, ternyata rasanya enggak begitu pedes, enggak seperti yang saya bayangkan sebelumnya, walau begitu rasa cabe hijau sama bebeknya blends perfectly in my mouth.

Terus saya coba lagi daging bebeknya dengan sambal yang pertama yaitu sambel goang (saya enggak nanya ini namanya sambal apa cuma kalau di daerah Sunda sambal jenis ini namanya sambal goang). Sambal ini hanya terdiri dari cabe rawit yang super pedes, minyak dan garam. Waktu dicocol ke sambel ini terus dimakan langsung tanpa pakai nasi, rasanyaaaa... nampoolll banget puedesssnyaaaa!! Tapi enaaakkkkkk

Sambal yang kedua itu sambal terasi, rasanya lumayan enak walaupun enggak terlalu istimewa buat saya. Nah sambal yang ketiga ini bikin acara makan bebek ini jadi klimaks hehe, sambal nanas yang seger di-combine sama bebek yang gurih, rasanya? Aduudududuuhhh jangan tanya deh... enaaaaaak banget!! Sebuah sensasi berbeda dari tempat makan bebek di warung tenda pecel biasa yang hanya menyediakan sambal pecel, sambal nanas ini bener-bener surprising banget! Asem-asem dari nanas dipadu sama gurihnya daging bebek yang walaupun digoreng kering tapi tetep moist, apalagi ditambah sedikit cocolan sambal goang yang pertama, udah deehh bikin pengen balik lagi makan disini hehe...

Untuk sayur asem-nya karena saya lebih suka sayur asem ala sunda yang berwarna kemerahan dan ditambah terasi di bumbunya, untuk saya sayur asem ala jakarta yang bening dengan rasa sederhana ini kurang membuat lidah saya bergoang eh bergoyang maksudnya (masih keinget-inget sambel goangnya J).

Overall, bebeknya enak, sambelnya enak, tempatnya juga enak jadiii bolehlah mampir-mampir lagi makan disini kalau ada kesempatan.