Minggu, 31 Agustus 2014

Wedding anniversary ke-3 (very late post ;p)




Tanggal 4 Juni 3 tahun yang lalu seorang pria bernama Tubagus Dliyauddin resmi meminang saya dan menjadikan saya istrinya, alhamdulillah 4 Juni tahun 2014 ini adalah ulang tahun pernikahan kami yang ke-3. Setelah 3 tahun membina rumah tangga selalu saya panjatkan rasa syukur yang tak terhingga atas segala kasih sayang dari Allah SWT yang telah memberikan saya suami yang begitu sangat penyayang dan perhatian, yang begitu bertanggung jawab dan rela berkorban untuk kebahagiaan istri dan anaknya. Walaupun dalam perjalanan berumah tangga tak selalu mulus, ada saja masalah besar maupun kecil yang membuat kami terkadang harus berurai air mata, tapi semua rintangan dan tantangan itu menjadikan kami semakin dewasa, semakin sabar, semakin mencintai dan menyayangi satu sama lain hingga yang terpenting adalah membuat rumah tangga kami semakin kuat dan solid.


Sebenarnya tidak acara yang benar-benar khusus untuk merayakan ulang tahun perkawinan kali ini, karena sekeluarga semua masih kecapean setelah segala rangkaian acara pernikahan adik ipar saya tanggal 1 Juni lalu, tapi saya tentu saja tidak ingin hari spesial berlalu begitu saja tanpa sesuatu yang istimewa yang akan menjadi kenangan indah dalam kehidupan rumah tangga kami. Akhirnya saya memutuskan untuk mengejutkan suami saya dengan sebuah kue blackforest untuk suami saya saat dia pulang kerja sore itu.


Kenapa saya pilih blackforest padahal sebelumnya saya belum pernah mencoba membuat kue yang satu ini? Ini karena semenjak saya memulai untuk belajar baking suami saya pernah sesumbar pengen dibikin blackforest kalau keahlian baking saya sudah meningkat. Jadinya-lah hari itu saya bikinin blackforest spesial untuk suami saya tercinta.


Ternyata lumayan menguras tenaga juga bikin kue yang satu ini, selain kue-nya yang saya bikin 2 tingkat, pagar coklat yang jadi hiasan mengelilingi kue ini juga cukup bikin ribet, ngocok whipped cream untuk melapisi dan menghias kuenya dan step step lain yang cukup menyulitkan saya sebagai baker pemula. Tapi saat melihat mata suami yang berbinar-binar waktu saya mengejutkan dia dengan kue ini, semuanya terbayar sudah, rasanya capek dan ribet yang terasa waktu bikin kue hilang begitu saja.




Seneng banget walau dirayakan secara sederhana sama orang rumah aja tapi semua mendoakan kebahagiaan kami dengan segala keihlasan hati mereka. Setelah berdoa, kue pun dipotong dan dibagikan, Alhamdulillah sekali lagi responnya positif ‘Ga kalah sama yang di toko kue katanya’ hihihi makin seneng deh, terutama suami yang makan kue-nya lahap banget karena ini memang kue kesukaan dia yang saya bikin spesial buat suami dengan segala cinta dan kasih sayang saya sama dia.


4 komentar:

  1. waduuuh kue nya enak banget tuh kayanya, salam perkenalan, ditunggu kunjungan baliknya ya bu

    BalasHapus
  2. walau telat ga apa ya, HBD panjang umur dan semoga sehat selalu ya

    BalasHapus
  3. HBD...... ditunggu kunbalnya ya bu

    BalasHapus
  4. Terima kasiiihhhh semuaaaa... peluukkk :)

    BalasHapus